Baca Ini Agar Tak Keliru Lagi: Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah Rasulullah

Astaghfirullah! Ternyata selama ini banyak yang salah dalam mandi junub atau mandi wajib. Baca ini, tata cara agar tak keliru lagi.


Mandi merupakan aktivitas yang selalu dibutuhkan oleh manusia. Mandi memberikan perasaan bersih dan percaya diri. Oleh karena itu, kami uraikan tata cara mandi junub sesuai sunnah Rasulullah. Apabila hal ini dilakukan, maka akan membuat mandi tadi lebih sempurna.

Sebelumnya harus diketahui bahwa mandi junub dilakukan karena beberapa sebab diantaranya, yaitu keluarnya mani dengan syahwat; jika bangun tidur mendapati keluarnya mani, setelah bertemunya dua kemluan walaupun tidak keluar mani, setelah berhentinya drah haid dan nifas, ketika orang kafir masuk Islam, ketika orang Muslim meninggal dunia dan ketika bayi meninggal karena keguguran dan sudah memiliki ruh.

Tata Cara Mandi Junub Sesuai Sunnah Rasulullah

Ada dua dalil menjadi rujukan tentang tata cara mandi junub sesuai sunnah Rasulullah, yaitu hadits dari ‘Aisyah dan hadits dari Maimunah.

Hadits pertama:

Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)

Hadits kedua:

Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya.

Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)

Dari dua hadits di atas, dapat diuraikan tata cara mandi junub sesuai sunnah Rasulullah sebagai berikut :

- Pertama: Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
- Kedua: Membersihkan kem4luan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
- Ketiga: Mencuci tangan setelah membersihkan kem4luan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.
- Keempat: Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
- Kelima: Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut.
- Keenam: Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri.
- Ketujuh: Menyela-nyela rambut.
- Kedelapan: Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.

Sedangkan bagi wanita ada beberapa tambahan tata cara mandi junub sesuai sunnah Rasulullah yaitu;

- Pertama, menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air
- Kedua, Melepas kepangan sehingga air sampai ke pangkal rambut.
- Ketiga: Ketika mandi sesuai masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya d4rah guna menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan mengusap bekas d4rah pada kem4luan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas d4rah haidh.

Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa tambahan lain mengenai tata cara mandi junub sesuai sunnah Rasulullah diantaranya: jika seseorang sudah berniat untuk mandi wajib, lalu ia mengguyur seluruh badannya dengan air, maka setelah mandi ia tidak perlu berwudhu lagi, apalagi jika sebelum mandi ia sudah berwudhu dan mengeringkan air dengan kain (handuk) tidaklah mengapa.

Demikian pembahasan kami seputar tata cara mandi junub sesuai sunnah Rasulullah. Semoga bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan bagi kita semua.

(Sumber: sajadahempuk.net)