Untuk mengetahui harga barang, gambar garis ini tinggal discan, maka akan muncul nama barang beserta harganya. Tentunya barang-barang tersebut telah masuk dalam database terlebih dahulu.
Barcode ditemukan oleh Norman Joseph Woodland bersama Benhard Silver. Awalnya Silver mendengar sebuah percakapan antara direktur pabrik makanan dengan seorang Dekan di Institut Teknologi Drexel, Philadelphia.
Sang direktur meminta agar Dekan tersebut dapat mengadakan riset untuk membuat alat pembaca informasi produk secara otomatis. Permintaan itu ditolak oleh dengan alasan kurang diketahui. Mendengar hal tersebut, Silver menemui Woodland dan menceritakan kejadian ini. Dari situ muncullah gagasan Woodland untuk membuat sistem pengkodean barang.
Woodland mencetak kode barang dengan menggunakan tinta khusus yang berpendar dibawah sinar ultraviolet. Namun, ada masalah, yakni tinta yang digunakan terlalu mahal. Meski demikian, ia tidak putus asa dan tetap melanjutkan proyeknya itu.
Sampai akhirnya, pada 7 Oktober 1952, Norman Joseph Woodland dan Benhard Silver mendapat pengakuan hak paten atas penemuannya itu. Barcode mulai banyak digunakan pada 1966.
Sampai saat ini Barcode telah banyak diterima dan digunakan dalam transaksi perniagaan. Guna menata dan mengatur Barcode agar optimal, maka penggunaannya diatur secara internasional oleh International Article Numbering Association (EAN).
Dalam pengkodean barcode terdapat 13 angka. Angka-angka itu terdiri dari kode negara, kode perusahaan, kode produk dan cek digit. Dalam barcode, 2 (dua) atau 3 (tiga) digit pertama adalah kode negara, tempat produsen mendaftarkan keanggotaannya (register).
Barangnya bisa saja diproduksi di seluruh dunia. Semisal sebuah produk dengan kode 899 adalah perusahaan yang mendaftarkan keanggotaannya di Indonesia, namun bisa saja barangnya diproduksi di Amerika. Sehingga meskipun dalam label produk menyantumkan made in China, tapi dalam barcodenya diawali angka 899, maka produk ini diproduksi di Indonesia.
Dengan barcode, asal negara produsen sebuah produk dapat diketahui. Kodenya:
Untuk kode produksi makanan, biasanya diawali dengan "MD" atau "ML". MD berarti Makanan Dalam (Negeri) alias produk lokal. ML berarti Makanan Luar (Negeri) alias produk impor.
Barcode ditemukan oleh Norman Joseph Woodland bersama Benhard Silver. Awalnya Silver mendengar sebuah percakapan antara direktur pabrik makanan dengan seorang Dekan di Institut Teknologi Drexel, Philadelphia.
Sang direktur meminta agar Dekan tersebut dapat mengadakan riset untuk membuat alat pembaca informasi produk secara otomatis. Permintaan itu ditolak oleh dengan alasan kurang diketahui. Mendengar hal tersebut, Silver menemui Woodland dan menceritakan kejadian ini. Dari situ muncullah gagasan Woodland untuk membuat sistem pengkodean barang.
Woodland mencetak kode barang dengan menggunakan tinta khusus yang berpendar dibawah sinar ultraviolet. Namun, ada masalah, yakni tinta yang digunakan terlalu mahal. Meski demikian, ia tidak putus asa dan tetap melanjutkan proyeknya itu.
Sampai akhirnya, pada 7 Oktober 1952, Norman Joseph Woodland dan Benhard Silver mendapat pengakuan hak paten atas penemuannya itu. Barcode mulai banyak digunakan pada 1966.
Sampai saat ini Barcode telah banyak diterima dan digunakan dalam transaksi perniagaan. Guna menata dan mengatur Barcode agar optimal, maka penggunaannya diatur secara internasional oleh International Article Numbering Association (EAN).
Dalam pengkodean barcode terdapat 13 angka. Angka-angka itu terdiri dari kode negara, kode perusahaan, kode produk dan cek digit. Dalam barcode, 2 (dua) atau 3 (tiga) digit pertama adalah kode negara, tempat produsen mendaftarkan keanggotaannya (register).
Barangnya bisa saja diproduksi di seluruh dunia. Semisal sebuah produk dengan kode 899 adalah perusahaan yang mendaftarkan keanggotaannya di Indonesia, namun bisa saja barangnya diproduksi di Amerika. Sehingga meskipun dalam label produk menyantumkan made in China, tapi dalam barcodenya diawali angka 899, maka produk ini diproduksi di Indonesia.
Dengan barcode, asal negara produsen sebuah produk dapat diketahui. Kodenya:
- 00-13: USA dan Canada
- 20-29: In-Store Functions
- 30-37, France
- 40-44: Germany
- 45: Japan
- 46: Russian Federation
- 471: Taiwan
- 474: Estonia
- 475: Latvia
- 477: Lithuania
- 479: Sri Lanka
- 480: Philippines
- 482: Ukraine
- 484: Moldova
- 485: Armenia
- 486: Georgia
- 487: Kazakhstan
- 489: Hong Kong
- 49: Japan (lagi)
- 50: United Kingdom
- 520: Greece
- 528: Lebanon
- 529: Cyprus
- 531: Macedonia
- 535: Malta
- 539: Ireland
- 54: Belgium dan Luxembourg
- 560: Portugal
- 569: Iceland
- 57: Denmark
- 590: Poland
- 594: Romania
- 599: Hungary
- 600 dan 601: South Africa
- 609: Mauritius
- 611: Morocco
- 613: Algeria
- 619: Tunisia
- 622: Egypt
- 625: Jordan
- 626: Iran
- 64: Finland
- 690-692: China
- 70: Norway
- 729: Israel
- 73: Sweden
- 740: Guatemala
- 741: El Salvador
- 742: Honduras
- 743: Nicaragua
- 744: Costa Rica
- 746: Dominican Republic
- 750: Mexico
- 759: Venezuela
- 76: Switzerland
- 770: Colombia
- 773: Uruguay
- 775: Peru
- 777: Bolivia
- 779: Argentina
- 780: Chile
- 784: Paraguay
- 785: Peru
- 786: Ecuador
- 789: Brazil
- 80-83: Italy
- 84: Spain
- 850: Cuba
- 858: Slovakia
- 859: Czech Republic
- 860: Yugoslavia
- 869: Turkey
- 87: Netherlands
- 880: South Korea
- 885: Thailand
- 888: Singapore
- 890: India
- 893: Vietnam
- 899: Indonesia
- 90 dan 91: Austria
- 93: Australia
- 94: New Zealand
- 955: Malaysia
- 977: International Standard Serial Number for Periodicals (ISSN)
- 978: International Standard Book Numbering (ISBN)
- 979: International Standard Music Number (ISMN)
- 980: Refund receipts
- 981 dan 982: Common Currency Coupons
- 99: Coupons
Untuk kode produksi makanan, biasanya diawali dengan "MD" atau "ML". MD berarti Makanan Dalam (Negeri) alias produk lokal. ML berarti Makanan Luar (Negeri) alias produk impor.
[rangkuman dari bebagi sumber]
0 Komentar