Mengenal Bounce Rate pada Blog

PERNAH membayangkan memiliki sebuah toko dengan pengunjung yang masuk lantas seketika langsung pergi. Apa yang terjadi dengan toko itu? Apakah pengunjung tersebut membeli barang-barang dagangan?

Bounce Rate

Tentu saja tidak. Nah lantas apa yang salah dengan toko itu? Bisa terjadi banyak hal di toko tersebut tidak menarik bagi pengunjung yang datang sehingga membuat mereka seketika beranjak.

Ilustrasi di atas diberikan untuk memberikan gambaran tentang Bounce Rate. Dari paparan tersebut menunjukkan bahwa toko itu memiliki bounce rate yang tinggi, artinya tingkat kepentalan toko sangat tinggi. Pengunjung hanya datang sebentar (tidak membeli barang) setelah itu langsung pergi.

Kejadian di atas bisa terjadi dengan blog, saat pengunjung digiring datang melalui search engine (mesin pencari) dan mampir di halaman blog, begitu mereka landing ke blog langsung kabur tanpa membuka selembar halaman pun. Bounce rate yang tinggi bagi sebuah blog tentu saja tidak baik dari segi SEO.

Bounce rate dihitung dengan menggunakan rumus berikut:Bounce rate = bounce (kunjungan satu halaman)/jumlah kunjungan (total visit). Dikalikan 100 untuk mengetahui jumlah persen.

Sebagai contoh, dalam sebulan blog mendapatkan 25.000 pengunjung, 15.000 diantaranya hanya mengunjungi satu page (bounce). Maka, bounce rate blog tersebut adalah 15.000 dibagi 25.000 dikalikan 100= 60%.

Sudah tentu bounce rate yang rendah akan semakin baik, karena hal itu bisa memberikan arti bahwa pengunjung tertarik dengan informasi yang disediakan dalam blog, sehingga membuat mereka betah dan menggali sebanyak mungkin informasi unag disajikan dalam blog.