Kesaksian Kenabian Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam

Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang jatuh pada 12 Rabi'ul Awal setiap tahunnya. Nabi Muhammad lahir pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awal, tahun gajah ('am al-fil).


Nabi terakhir itu lahir dari seorang ibu bernama Sayyidah Aminah dan ayah bernama Abdullah. Namun, Abdullah meninggal dunia saat Nabi Muhammad masih berada di dalam kandungan Aminah. Nabi Muhammad dilahirkan pada malam yang terang.

Sebelum memperoleh wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala  dan menjadi rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman, tanda kenabian Muhammad telah diketahui oleh seorang Rahib, pemuka agama saat itu. Begini sejarah tentang kesaksian Kenabian Muhammad SAW.

Pada saat Nabi Muhammad SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib melakukan ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah). Abu Thalib melakukan ekspedisi niaga bersama sang Nabi dan Khilafah dagang dari Quraisy. Mereka tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan Hijaz, disana mereka bertemu dengan Rahib bernama Buhaira.

Buhaira menyaksikan awan selalu bergerak memayungi ke manapun Nabi Muhammad SAW kecil melangkah. Buhaira memeriksa sekujur tubuh Nabi Muhammad dan akhirnya menemukan tanda kenabian itu di punggung beliau.

Tanda kenabian tersebut ditemukan di antara kedua pundak Nabi Muhammad SAW. Seperti dikutip dari akun Instagram tersebut, juga memberitahukan bahwa prediksi Buhaira menjadi kenyataan.

Diketahui sebelumnya prediksi Buhaira dari Kota Bushra menjadi kenyataan setelah Nabi Muhammad SAW menginjak usia 40 tahun. Nabi Muhammad SAW memperoleh wahyu saat menyadari di Gua Hira. Nabi Muhammad SAW menjadi rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman.

Karena itu, umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan harapan dan berdoa untuk kehidupan yang lebih baik. Selain itu, sebagai Muslim sudah sewajibnya memanjatkan doa dan pujian terhadap Allah SWT tidak hanya saat Maulid Nabi Muhammad SAW saja. Sebagai Muslim yang taat seharusnya setiap kesempatan untuk selalu ingat kepada Allah SWT.

Dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, tidak ada ajuran khusus untuk membaca doa tertentu. Namun, sebagai umat muslim sangat dianjurkan untuk membaca salawat nabi sebanyak-banyaknya. Hal itu dilakukan sebagai ucapan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. (*)