Berbagai insiden pesawat dari tragedi AirAsia, Adam Air hingga Sriwijaya Air, disebabkan dengan awan disebut sangat membahayakan keselamatan penerbangan. Awan tersebut tak lain aadalah awan (Cumulonimbus).
Awan ini dikenal sebagai sebuah ancaman bagi perjalanan udara. Tak sedikit pesawat yang mengalami kecelakaan saat melewati awan Cumulonimbus ini.
Tanda Kehadiran Awan Cumulonimbus
Awan Cumulonimbus sendiri memiliki bentuk awan vertikal menjulang sangat tinggi, padat, dan di dalamnya mengandung badai petir serta cuaca dingin, sebagaimana dilansir dari wikipedia.
Jelas, berbahaya sekali kalau melihat kekuatan hempasannya.
Berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.
Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan.
Awan terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.
Awan Cumulonimbus bisa terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall.
Biasanya saat pesawat memasuki awan akan terjadi guncangan pada pesawat. (*TribunStyle.com)
0 Komentar