Ternyata Istilah Mabuk Kepayang Bersumber dari Buah Kluwak

Selama ini kita sering menyebut seseorang yang dimabuk asmara dengan istilah mabuk kepayang. Pernahkah bertanya-tanya, sebenarnya apa kepayang itu? Kenapa bisa membuat seseorang mabuk hingga sedemikian rupa?





Ternyata istilah mabuk kepayang berasal dari buah kepahiang, sebutan lain dari kluwak. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Buah Kluwak, Si Hitam Gurih dari Bengkulu

Kluwak merupakan buah berkulit keras dengan isian berwarna hitam yang biasa digunakan untuk melezatkan masakan. Buah ini diperoleh dari tanaman kluwak (Pengium edule) yang tumbuh subur di daerah Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Tepatnya di kawasan Pegunungan Bukit Barisan.

Kluwak adalah bumbu dapur yang wajib ada pada masakan rawon. Warna hitamnya membuat kuah rawon jadi lebih pekat. Rasa gurihnya tidak bisa didapatkan dengan bumbu masakan lain. Aroma kuah rawon yang dibumbui kluwak pun lebih khas.

Seribu Nama Buah Kluwak

Pohon kluwak adalah tanaman asli vegetasi Indonesia. Walaupun begitu, tanaman ini telah menyebar hingga kawasan Asia Tenggara, bahkan hingga Eropa. Karena banyak ditemukan di Kepahiang, pohon kluwak atau kluwek juga disebut dengan nama pohon kepahiang.

Kluwak atau kluwek dikenal juga dengan nama kepahiang. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung. Beberapa daerah di Jawa menyebutnya pucung. Sementara di Toraja buah ini disebut pamarasan.

Orang-orang Eropa menyebut kluwak false durian, karena bau buah ini sangat menyengat menusuk hidung. Mereka juga menyebut kluwak ini dengan istilah football fruit atau american football.

Istilah Mabuk Kepayang Ternyata Berasal dari Buah Kluwak

Biji buah kluwak memiliki kandungan asam sianida yang cukup tinggi. Supaya aman dikonsumsi, biji buah kluwak harus direndam dan direbus terlebih dahulu. Konon, dulu racunnya dioleskan pada mata panah untuk berburu atau berperang.

Jika dimakan melebihi batas kewajaran, kluwak bisa menyebabkan mabuk. Karena banyak orang yang mengalami pusing atau mabuk gara-gara buah kluwak, muncullah istilah mabuk kepahiang.

Lambat laun, istilah ini bergeser menjadi mabuk kepayang. Frase tersebut digunakan untuk menyebut orang-orang yang sedang dimabuk cinta. Pasalnya orang-orang yang sedang dibuai cinta dianggap memiliki perilaku yang mirip dengan orang mabuk kepahiang.

Jadi sekarang sudah paham kan, kenapa ada istilah mabuk kepayang? (*merdeka.com)

Posting Komentar

0 Komentar