Mengenang 10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman PKI

Pemberontak PKI menculik perwira TNI Angakatan Darat kemudian dibantai secara kejam dan dibuang di sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama Monumen Lubang Buaya.


 

Gugurnya para perwira TNI tersebut merupakan wujud perlawanan bangsa pada kekejaman PKI. Para perwira TNI ini mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Revolusi atau Pahlawan Nasional.

Sebagai generasi penerus tentu wajib menghargai dan mengenang jasa para Pahlawan Revolusi tersebut. Di antaranya dengan mempelajari dan mengetahui siapa nama-nama para Pahlawan Revolosi Indonesia.

Berikut 10 nama Pahlawan Revolusi atau Pahlawan Nasional, yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani merupakan komandan TNI AD yang lahir pada tahun 19 Juni 1922 di Purworejo. Pembantaian terhadapnya disebabkan karena sangat menentang keberadaan faham komunis di tanah air.

Kemudian ia diculik dari tempat tinggalnya lalu dibantai di Lubang Buaya.

2. Letnan Jenderal TNI Anumerta Suprapto

Letnan Jenderal (Letjen) Suprapto lahir di Purwokerto 20 Juni 1920, sebelum akhirnya tewas di tangan PKI, ia pernah meredam beberapa pemberontakan PKI di berbagai wilayah seperti Semarang dan Medan. 

Ia juga diculik dari rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya. 

3. Letnan Jenderal TNI Anumerta Haryono

Letjen Mas Tirtodarmo Haryono atau MT Haryono lahir di Surabaya 20 Januari 1924. Perwira tinggi yang mengerti 3 bahasa asing ini juga diculik pada saat hari kejadian, kemudian dibantai di Lubang Buaya.

4. Letnan Jenderal TNI Anumerta S Parman

Letjen Siswondo Parman atau lebih dikenal dengan nama S Parman lahir di Wonosobo 4 Agustus 1918. 

Tokoh militer Indonesia yang merupakan perwira intelijen yang dekat dengan PKI serta mengetahui kegiatan rahasia mereka. Namun saat ditawari bergabung dengan faham komunis, S Parman menolak.

Karena itulah ia dibunuh pada peristiwa Gerakan 30 September. Otak pembantaiannya yakni kakaknya sendiri, Ir Sakirman yang merupakan petinggi PKI saat itu.

5. Brigadir Jenderal TNI Anumerta DI Pandjaitan

Brigjen Donald Isaac Panjaitan atau DI Panjaitan lahir di Sumatera Utara 19 Juni 1925. Ia bersama para pemuda anak bangsa lain yang dulunya merintis pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal TNI saat ini.

Saat itu ia menggunakan seragam militer lengkap ketika tahu bahwa sekelompok anggota PKI datang ke rumahnya dan telah membunuh pelayan serta ajudannya. 

Setelah menantang pasukan pemberontak PKI, peluru menghujam tubuhnya dan mayatnya dibawa ke Lubang Buaya.

6. Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Mayjen Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen 23 Agustus 1922, juga diculik di rumahnya dan dibantai di Lubang Buaya.

Para penculik mengatakan Mayjen Sutoyo dipanggil oleh Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno tapi ternyata bohong.

7. Kapten TNI Anumerta Pierre Tendean

Kapten CZI Pierre Andreas Tendean lahir 21 Februari 1939 meninggal masih sangat muda, yakni umur 26 tahun. Pahlawan Revolusi yang tak berpangkat jenderal namun memiliki keberanian yang membara.

Berkat keberaniannya, atasannya dapat lolos dengan mengakui diri sebagai A.H Nasution. Kapten Pierre Tendean dibantai lalu dibunuh di Lubang Buaya.

8. AIP Anumerta KS Tubun

Ajun Inspektur Polisi Dua (AIP) Anumerta Karel Satsuit Tubun atau KS Tubun lahir di Maluku Tenggara 14 Oktober 1928. Satu-satunya perwira selain anggota TNI yang menjadi korban pembantaian PKI.

Saat peristiwa berlangsung, ia merupakan ajudan dari Johanes Leimena yang saat itu merupakan menteri di kabinet Soekarno. 

J Leimena adalah tetangga dari Jenderal A.H Nasution yang merupakan target PKI. KS Tubun yang mendengar keributan pada saat PKI mengepung rumah A.H Nasution lalu melepas tembakannya. 

Namun sayang, jumlah anggota PKI yang terlalu banyak membuat KS Tubun gugur seketika setelah peluru menembus tubuhnya.

9. Brigadir Jenderal TNI Anumerta Katamso Darmokusumo

Brigjen Katamso Darmokusumo lahir di Sragen 5 Februari 1923. Tak seperti Pahlawan Revolusi sebelumnya, Brigjen Katamso pada hari terjadi pemberontakan sedang bertugas di Yogyakarta.

Ia kemudian diculik, dipukuli tubuhnya dengan mortar motor kemudian dimasukkan ke lubang yang sudah disiapkan anggota PKI. Peristiwa ini terjadi di wilayah Kentungan.

10. Kolonel TNI Anumerta Sugiyono

Kolonel Anumerta R Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gunung Kidul 12 Agustus 1926. Ia bersama Brigjend Katamso merupakan korban penculikan PKI di Yogyakarta.  

Keduanya dikuburkan pada lubang yang sama dan mayatnya di\temukan setelah 20 hari.

Itulah 10 Pahlawan Revolusi yang menjadi korban keganasan PKI dalam peristiwa G30S PKI. Semoga nyawa mereka untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia tidak sia-sia. 

Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. (*) 

*Sumber: Biodata 10 Jenderal & Perwira Korban G30S PKI, Ada yang Dibantai Kakak Sendiri yang Berpaham Komunis, https://makassar.tribunnews.com/2020/09/30/biodata-10-jenderal-perwira-korban-g30s-pki-ada-yang-dibantai-kakak-sendiri-yang-berpaham-komunis?page=all.


Posting Komentar

0 Komentar