Ancaman Sosial Media Bagi Anak dan Remaja

Siapa yang tak kenal media sosial, seperti Facebook dan Twitter? Bahkan sejak usia belia, katakanlah 8 tahun, seorang anak sudah mengenal dan memiliki akun media sosial atau medsos.


internet sehat



Masalahnya, seringkali mereka main join saja dengan social media tanpa memahami bahaya yang mengincar. Orang tua pun sering kali menganggap wajar saja jika anak mereka sudah mulai berfesbuk dan twiteria, tanpa member mereka peringatan tentang dampak negatifnya.

“Lho, apa saja ya bahaya yang mengintai di social media? Padahal kan itu situs segala usia, dan anak saya boleh dong ikutan main?”

Pandangan seperti ini masih banyak beredar di kalangan awam. Padahal sudah ramai juga media massa memberitakan kasus-kasus penculikan, penipuan, pelecehan seksual, yang terjadi di social media.

Para orang tua wajib juga mengingatkan beberapa ancaman di social media ke anak-anak. Apa saja itu?

1. Penipuan

Anak-anak dan remaja masih sangat polos, sehingga bisa dengan mudah diperdaya oleh para criminal dunia maya. Mereka akan menyamar menjadi teman sebaya, mengajak bertukar info, bahkan curhat. Ujung-ujungnya si korban akan dimintai tolong mentransfer uang dengan banyak alasan.

Atau bisa juga diajak bertemu di suatu tempat, lalu dimanipulasi. Seram ya? Tekankan pada anak-anak kita agar jangan pernah percaya pada orang di dunia maya, walau bujuk rayunya sangat meyakinkan.

2. Pelecehan seksual

ABG sering merasa bangga memasang foto mereka dalam pose cantik atau sexy di social media. Misalnya foto saat berlibur ke pantai dengan baju minim. Ia tidak sadar bahwa itu sangat mengundang para pelaku pelecehan seksual yang dengan mudah mengambil foto itu, lalu dipakai sebagai koleksi mereka.

Di sinilah terjadi pelecehan seksual tanpa disadari pemilik foto. Atau bisa juga langsung terjadi serangan ke pemilik foto di social media dalam bentuk komentar yang melecehkan berkaitan dengan foto sexy miliknya.

3. Penyalahgunaan data

Ini masih terkait dengan nomor 1, dimana anak-anak dan remaja terperangkap dalam bujuk rayu predator dunia maya. Mereka akan meminta data-data penting seperti nomor ponsel, nomor telepon rumah, alamat rumah, bahkan nomor rekening orang tuanya.

Si anak dan remaja yang masih polos akan dengan mudah memberikannya, tanpa menyadari bahwa semua data tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak yang meminta.

4. Cyberbully

Ini sudah sering terjadi di antara anak dan remaja. Antara mereka terjadi clash, lalu berakhir dengan saling meledek, menghina, di Facebook atau Twitter. Lebih parah lagi jika sudah merebak kemana-mana dalam bentuk pencemaran nama baik yang bersangkutan.

Ingatkan pada anak dan remaja kita untuk tidak memulai “peperangan” di dunia maya, sebab bisa fatal akibatnya, dan sangat merugikan mental mereka. Jika sudah terjadi, coba untuk menenangkannya, menutup akun sementara, dan mengalihkan perhatian ke aktivitas lain.

5. Penculikan

Sudah banyak kasus penculikan anak dan remaja akibat salah bergaul di social media. Awalnya berteman di social media, lalu saling menelepon, diajak copy darat, dan ternyata yang mengajak adalah orang yang berniat jahat atau bahkan anggota jaringan penculikan dan penjualan manusia.

Aduh, seram sekali kan? Ingatkan ke anak-anak kita untuk jangan mau menerima ajakan bertemu orang yang dikenal di internet.

Itulah ancaman utama yang mengintai anak-anak dan remaja di social media. Masih ada ancaman lain yang terus berkeliaran di luar sana. Intinya, ingatkan terus pada mereka untuk mewaspadai setiap orang yang hanya mereka kenal di internet. (*Internet Sehat)