Asal Usul Nyi Roro Kidul dalam Pandangan Islam

Nyaris semuanya orang-orang di Pulau Jawa dan bahkan juga orang­orang Indonesia meyakini bila Laut Kidul (Pantai Selatan) dikuasai oleh sesosok mahluk gaib bergelar Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul.




Kepercayaan atau mitos ini berkembang telah lama. Sosok wanita sebagai pemimpin dari kerajaan gaib itu juga sudah persis dengan mitologi orang-orang.

Indonesia. Namun bagaimana sesungguhnya asal usul Nyi Roro Kidul ini hingga ia dapat jadi penguasa dan ratu di jagat gaib di Selatan Jawa? Apa yang membuat ia begitu tersohor serta masih di kenal hingga sekarang ini? 

Penasaran seperti apa kisahnya? Simaklah pemaparan ini:

Simpang siurnya informasi yang ada dan minimnya bukti, membuat informasi sekitaran asal usul Nyi Roro Kidul hingga sekarang ini jadi mitos yang tidak dikenali seberapa besar nilai kebenarannya. Banyak pendapat orang­orang terkait siapa sebenarnya Nyi Roro Kidul itu hingga selanjutnya ia bisa jadi penguasa gaib di Laut Selatan Jawa.

Kami merangkum tiga pendapat dari berbagai sumber bacaan dan ulasan online tentang asal usul Nyi Roro Kidul, yakni:

1. Nyi Roro Kidul adalah Putri Ratu Bilqis

Pendapat pertama menyebutkan bahwa Nyi Roro Kidul sebetulnya adalah putri dari Ratu Bilqis, ratu yang takluk pada Raja Sulaiman. Diriwayatkan, setelah Ratu Bilqis menikah dengan seorang jin pria, ia dikaruniai seorang putri. 

Putri ini tak memiliki raga karena dia bukanlah manusia. Dia jin, sama juga dengan bapaknya. 

Karena malu punyai anak seorang jin, Ratu Bilqis lalu membuang anaknya yang diberi nama Aurora ini ke satu pulau yang jauh dari kerajaannya. Pulau ini kemudian dinamakan Al­Jawi atau Pulau Jawa. 

Putri Aurora tumbuh dan besar bersama dengan jin­jin lain yang ada di pulau itu. Darah biru yang mengalir di tubuh putri ini lalu membuatnya jadi seorang pemimpin untuk kerajaan jin di wilayah itu.

Seiring berjalannya waktu, karena terjadinya migrasi besar­besaran sebagian orang Yunan (China) ke Indonesia dan menempati pulau Jawa, Putri Aurora dan sebagian pengikutnya lalu terganggu. 

Mereka mengalah karena tidak mau begitu dekat dengan hiruk pikuk dan keramaian manusia. Mereka geser ke samping samping selatan Jawa. Cocok di pesisir pantai laut. Beratus­ratus th.. putri Aurora dan pengikutnya bangun kerajaan, setelah itu ia juga lalu mencapai waktu kejayaan. 

Begitu banyak kerajaan­kerajaan jin kecil di sekitaran jawa yang takluk dan mengaku berhimpun dengan kerajaan laut kidul.

Makin lama, ketenaran kerajaan yang dipimpin putri aurora lalu berkembang dan menyebar ke semuanya penjuru negeri. Orang­orang jawa waktu itu yg tidak begitu fasih mengatakan kata Aurora lalu mengubah nama sang putri jadi Roro. Putri Roro di panggil Nyi Roro. 

Nah, karena ia jadi penguasa jin di pantai selatan, jadi nama Nyi Roro lalu diberi penambahan kidul (Kidul=Selatan), jadi nama lengkapnya jadi Nyi Roro Kidul.

2. Nyi Roro Kidul adalah Dewi Nawangwulan

Dewi Nawangwulan adalah istri Jaka Tarub. Dewi Nawangwulan adalah bidadari yang selendangnya diambil oleh Jaka Tarub saat ia sedang mandi di bumi. 

Dewi Nawangwulan akhirnya tidak bisa kembali ke kerajaan langit tanpa selendang tersebut dan akhirnya menjalani kehidupan sebagai manusia.

Dewi Nawangwulan pun dikutuk oleh kerajaan langit karena sudah menikah dengan manusia, yakni Jaka Tarub. Ia dikutuk jadi sebangsa jin serta diperintahkan membuat perlindungan untuk Pulau Jawa agar tidak tenggelam karena keganasan Samudera Hindia. 

Dalam mitologi Jawa, asal­usul Nyi Roro Kidul dari versi ini tidak demikian banyak memiliki bukti dan terkesan dihubung­hubungkan. Sebagian orang Jawa umumnya semakin lebih meyakini pada pendapat asal usul Nyi Roro Kidul yang pertama.

3. Nyi Roro Kidul adalah Raja Jin

Nyi Roro Kidul Menurut Islam Menurut perspektif Islam, keberadaan sosok seperti Nyi Roro Kidul sebetulnya sudah diterangkan secara jelas dalam Al-Qur'an surat Al-Hijr ayat 27. 

Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah ciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. 

Dari ayat tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa selain menciptakan manusia, Allah juga menciptakan golongan jin dan membiarkan mereka untuk hidup di dunia meski dalam dimensi yang berbeda dengan manusia. 

Jika dihubungkan dengan keberadaan Nyi Roro Kidul, ayat tersebut menjelaskan bahwa Nyi Roro Kidul menurut Islam dianggap sebagai perwujudan raja jin yang menghuni lautan. Dalam beberapa ayat lain dijelaskan bahwa manusia merupakan mahluk yang derajatnya lebih mulia dibandingkan jin. 

Jin bahkan sempat diminta bersujud pada manusia untuk menghormati kemuliaannya.

Pemujaan Jin Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul menurut Islam memang hanya dianggap sebagai raja jin penguasa pantai selatan yang derajatnya lebih rendah dibanding manusia. Akan tetapi, meski sudah banyak yang mengetahui perspektif ini, tetap saja ada beberapa umat manusia yang menjelembabkan dirinya melalui pemujaan dan kemusyrikan. 

Mereka justru memuja mahluk yang derajatnya lebih rendah itu untuk mendapatkan pertolongan dan kemudahan. Ritual pesugihan untuk mendapatkan kekayaan secara singkat tanpa harus bekerja keras dengan hanya meminta jin-jin kafir –termasuk Nyi Roro Kidul, banyak mereka lakukan. 

Ritual ini tentu adalah sebuah kesalahan besar. Allah SWT sudah menjelaskan dalam firmannya Surat Al-Imran, ayat 173: 

"Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

Surat ini adalah pegangan bagi kita semua para umat muslim untuk selalu berlindung dan memohon pertolongan pada Allah semata. Jangan karena kesulitan hidup dan kesengsaraan dunia kita menjadi gelap mata dan menggadaikan aqidah, menyembah dan memuja selain pada Allah, termasuk dengan memuja Nyi Roro Kidul untuk memperoleh kekayaan dengan jalan singkat. 

Semoga kita semua bisa selalu tawakal dan berserah diri hanya pada Allah. Jin sama jua seperti manusia, mahluk yang tanpa daya. 

*Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/11/fenomena-nyi-roro-kidul-menurut-islam.html 

Posting Komentar

0 Komentar